Do Not Worry About Tomorrow

7:33 AM

Notifikasi aplikasi Bible di iPhone hari ini memberikan ayat: "Don't worry about tomorrow."

Tomorrow? Ya. Menurut counter, waktu keberangkatan kami sudah kurang dari 24 jam.
Di sinilah saya, di atas ranjang saya yang empuk, mencoba menenangkan riak di dalam dada yang beralun pelan, sedikit mengusik.

Ini hari terakhir saya beristirahat di kamar ini. Hari inilah. Ini harinya.
Sungguh hari yang hebat. Koper terakhir baru saja terisi. Saya kuatir banyak buku yang tidak akan terbawa, Tapi kamu harus berani menentukan prioritas, jika tidak, kamu akan berakhir sebagai seorang pelancong solo berkoper dua puluh. Tidak, koper saya hanya 3 ukuran 28 inci, 1 ukuran 24 inci, dan 1 ukuran kabin. Sedikit kan untuk lima orang?

Hari ini hari hebat. Sungguh,
Pagi, Pampi ke BPJS untuk mengurus Jaminan Hari Tua. Tidak ada antrian sejak ada peraturan baru yang mengatur bahwa dana pensiun baru bisa diambil setelah nasabah berumur 56 tahun.
Siang kami ke Jakarta, ke kantor Satpas Daan Mogot untuk mengambil surat referensi dari kepolisian bahwa kami berdua sudah memiliki SIM sejak bertahun-tahun lalu, bukan pemilik SIM baru, karena SIM kami baru saja diperpanjang, sehingga umurnya baru beberapa minggu.
Surat ini sudah kelar kemarin, di hari yang sama saat kami mengurusnya. Agak pesimis tadinya, karena Mas Prasetyo, polisi yang membantu kami berkata, coba diambil tiga hari lagi. Dengan sedikit memelas, kami menjelaskan bahwa kami akan berangkat dua hari lagi. Syukurlah surat itu selesai dengan cepat. Tanpa biaya. Hebat.

Malamnya, kedua kakak rohani yang saya kasihi datang ke rumah, memberikan doa. Terharu sekali, mereka berdua orang sibuk, Kak Achang adalah penatua gereja sekaliber Abbalove Ministries, tapi menyempatkan diri untuk memberikan doa dan berkat untuk kami berdua. Terima kasih untuk teladan kasihmu, Kak Achang, Kak Sun Lan.


Berikutnya datang gerombolan Si Berat, beberapa teman eks-komsel Greenville BO-10. Kami dulu adalah sekumpulan keluarga muda yang baru menikah atau punya anak satu. Mereka pun mendoakan kami (rohani banget, tumbeeeenn). Ah, terharu sekali untuk perhatiannya, manteman. En, terima kasih untuk martabaknya, yaaaaa...


Malam ini saya menutup mata, dengan satu keyakinan, saya tidak perlu khawatir tentang hari esok. Tidak usah sedikit pun gentar menghadapi esok, dan hari esok secara harfiah. Karena Tuhan adalah Gembala, Pemelihara, Penjaga, Pelindung, yang tidak akan meninggalkan kami barang sedetik pun.
Tomorrow will worry about itself!

You Might Also Like

0 comments

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images