Lima Orang Tropis Mendarat di Sydney

2:58 PM

Kami sudah sampai Sydney, di suatu pagi yang dingin di bandar udara Kingsford-Smith. Waktu ke toilet tadi, astaga! air kerannya seperti air es. Urung niat saya untuk mencuci tangan, apalagi cuci muka!
Antrian panjang di imigrasi membuat hati kami kecut, karena koper kami adalah besoar-besoaar, dan anak kami tiga masih kecil-kecil,  dan yang bungsu sedang pulas, jadi harus digendong, euy. Setelah menunggu antrian lebih cair, barulah kami masuk dalam barisan. Kimi yang masih mengantuk saya turunkan dari gendong, segera mengambil posisi wuenak, menengkurapkan diri di salah satu koper yang saya geret. Easy travel ya, Kim?
Joel menawarkan diri mendorong salah satu koper besar itu, kadang untuk berbelok agak sulit, apalagi badannya memang kecil. Hal ini sempat membuat saya yang berjalan di depannya, kena damprat seorang penumpang perempuan. "Hey, mate! Your son here!" Ya, nasib. ;)
Setelah klaim bahwa kami membawa bahan makanan tertentu, kami diharuskan masuk antrian karantina. Berarti ketemu anjing pelacak lagi.
"No roti? Holland Bakery? Daging sapi?"
Aha, petugas laki-laki yang ramah itu tahu banyak tentang Indonesia rupanya. Tiba-tiba saya terpikir akan seorang penumpang lain yang membawa dua kotak besar Dunkin Donuts dalam plastik transparan. Entah apa kabarnya.
Iseng, saya bertanya kepada petugas, "Is this Sunny?"
Petugas menjawab sambil tersenyum, "It is not. Sunny has retired last week." Dan, saya pun tidak diperiksa lebih lanjut lagi. Aha.

Saya mampir ke konter Vodafone sebentar, membeli simcard. Dingin menyergap saat kami keluar bandara, menggembalakan ketiga bocah, beserta tiga koper super besar, satu koper besar, satu koper kabin, dua ransel yang beratnya bujubuneng.
Kami akan dijemput oleh shuttle gratis yang disediakan oleh Apex Car Rental, Kia Optima sewaan kami sudah menunggu di kantor mereka.

Penuh gaya di depan kantor Apex
Karena koper ternyata tidak muat semuanya di dalam bagasi, harus dilakukan dua rit perjalanan. Jadi, Pampie berangkat dulu bersama si gadis. Saya dan dua bocah lanang menunggu di kompleks kantor Apex. Dua cowok ini segera menggunakan kesempatan untuk mengendurkan otot, berlari sana-sini, mendaki bukit-bukit, memandangi pesawat-pesawat yang hendak mendarat atau baru saja lepas landas. Sebuah danau yang nanti saya ketahui bernama Engine Pond berada tepat di belakang kantor. Kimi dan Joel berlomba melempar batang kayu, siapa yang bisa mencapai danau. Tidak ada yang bisa. ;)
Cari matahari, main di playground
Naik ke puncak bukit, untuk melihat pemandangan yang menakjubkan
Pampi datang menjemput sekitar 45 menit kemudian. Off we go, ke rumah yang akan jadi tempat berteduh kami selama 40 hari ke depan.
See you in the next posting.

You Might Also Like

0 comments

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images