Sesatkah Saya?

6:27 PM

Intro: Hillsong Church

Bandingkan dua kalimat ini:
1. Gereja Hillsong mendukung pernikahan gay?
2. Gereja Hillsong mendukung pernikahan gay.

Bulan Juli tahun 2015, saat tiba pertama kali untuk bermukim di negara ini, sedang santer isu bahwa Hillsong mendukung LGBT dan bahkan setuju untuk meresmikan pernikahan gay. Semua ini karena di US sana, di salah satu gereja Hillsong tepatnya di kota New York, seorang pemimpin paduan suara (koor) di Hillsong mengungkapkan pada media bahwa dirinya gay, sudah bertunangan, dan akan menikah dengan pasangannya yang juga anggota koor tersebut.

Saya dan Sesat
Entah memang jalan hidup saya memang harus begitu atau bagaimana. Perjalanan bergereja saya selalu diwarnai dengan 'kesesatan'.

Lost!
Saat masih di Bangka, saya bergabung dengan sebuah gereja pentakosta. Kota kecil saya ini yang terletak di utara pulau ini adalah sebuah kota dengan populasi orang kristen tidak besar. Kekristenan di kota kecil ini dibawa oleh para penginjil/misionari yang diutus oleh gereja katolik atau  zending-zending presbiterian. Jadi, ketika hadir sebuah gereja beraliran pentakosta, yang sangat jauh berbeda gayanya dengan gereja-gereja tradisional yang telah ada, tentu saja yang muncul adalah kecurigaan. Gaya ibadahnya yang sangat berbeda (ada elemen-elemen baru seperti tepuk tangan, musik yang lebih hingar berkat perkusi, manifestasi Roh Kudus dalam ibadah), tak pelak membuat hati orang-orang Kristen lama bertanya-tanya, "Sesatkah?" Lalu, muncullah pernyataan, "Sesat!"

Di Jakarta, saya masuk sebuah gereja yang awalnya dimotori gerakan anak muda Jakarta Barat. Berlokasi di ruko Speed Plaza, Gunung Sahari, Jakarta Pusat, gereja ini akrab disebut dengan "Gereja Speed". Lagi-lagi, gereja ini juga santer disebut-sebut sebagai sesat oleh sebagian kalangan gereja-gereja tradisi di Jakarta. Saya masih ingat, sebagai orang yang baru tinggal di Jakarta dan masih mencari-cari akan bergereja di mana, seorang teman dari gereja Injili berkata kepada saya, "Jangan ke gereja Speed. Itu sesat. Gereja setan." Apalagi seorang hamba Tuhan senior yang sangat disegani menudingkan jarinya kepada gereja yang masih bau kencur ini: "Sesat!", bertambahlah kecurigaan banyak orang.

Gereja anak bawang yang disebut sesat itu, kini telah berkembang sangat pesat, jemaat mula-mulanya yang muda-muda kini telah beranak pinak, menjadi dewasa dan bertambah makmur, kesesatannya tak lagi pernah disinggung-singgung. Mungkin seiring bertambah dewasanya (baca: tua) para pemimpin dan jemaat, semangat berapi-api itu telah berubah menjadi lebih tenang dan kalem, gejolaknya melembut.

Juli 2015, kepindahan kami sekeluarga ke Australia membawa saya bergabung dengan salah satu gereja terbesar di benua ini: Hillsong Church. Belum lama menjadi anggota, tiba-tiba jagad per-Facebook-an saya gonjang-ganjing oleh berita bahwa Hillsong mendukung LGBT, bahkan menyetujui untuk memberkati pernikahan sesama jenis.

Ceritanya, gereja Hillsong di New York USA dikejutkan dengan pengakuan salah seorang direktur paduan suara mereka bahwa dirinya sudah bertunangan dengan pacar gay-nya. Ceritanya, pasangan ini ikut reality show Survivor di US, itu yang membuat mereka menjadi diperhatikan oleh media. Gembala di sana, adalah Carl Lentz dan Joel Houston, anak sulung Brian Houston, pendiri dan gembala senior gereja Hillsong. Hillsong memang memposisikan diri sebagai gereja yang selalu membuka pintunya bagi semua kalangan termasuk kaum gay. You are loved. Welcome home. Come as you are. Itu slogan yang selalu akan kamu temukan jika berkunjung ke gereja ini. We love and welcome gay people. Begitu sikap mereka.

You are loved. Hillsong Church - Baulkham Hills, NSW.

Namun, mengasihi dan menyetujui adalah dua hal yang berbeda. Brian Houston dalam situs web resmi gereja, menyatakan bahwa mereka berpedoman pada apa yang Alkitab ajarkan tentang posisi pemimpin dalam jemaat. Bahwa pemimpin harus memenuhi kriteria-kriteria tertentu, tak boleh ada cela yang membuat kelayakan mereka dapat dipertanyakan. Pernyataan Brian bisa dibaca di dua tautan ini: Comments on homosexuality dan Statement.

"Nowhere in my answer did I diminish biblical truth or suggest that I or Hillsong Church supported gay marriage. I challenge people to read what I actually said, rather than what was reported that I said. My personal view on the subject of homosexuality would line up with most traditionally held Christian views. I believe the writings of Paul are clear on this subject."

Kita memang tidak bisa mengutip perkataan seseorang tanpa membaca keseluruhan konteksnya, bukan? Sama seperti kita tidak bisa mengambil sebuah ayat Alkitab sepotong-sepotong, demikian juga pernyataan seseorang harus dilihat secara cermat.

Tak lama topik ini tenggelam. Sudah selesai? Ternyata belum, Manteman.

Belum lama ini di Indonesia sedang marak pula tentang LGBT. Dan, rupanya ini kembali menyeret Hillsong kepada pusaran perbincangan tentang LGBT di tengah-tengah kalangan kristen. Saya mendapat skrinsyut dari seorang teman tentang percakapan sekelompok pekerja. Seorang dari grup memberikan tautan kepada blog bernama christianwalk101 di blogspot.com. Cari sendiri jika tertarik, ya, karena saya tidak ingin membuat blog yang isinya banyak cocoklagi ini jadi terkenal. Beritanya dari tahun 2011, bulan Agustus.

Penulisnya mencoba menganalisis simbol-simbol yang dipakai di gereja Hillsong. Simbol kambing jantan (kambing jantan = ram, ) disamakan dengan simbol gereja setan. Padahal, rasanya orang Kristen pasti ingat cerita ketika Abraham hendak mengorbankan Ishak. Binatang apa yang Tuhan beri sebagai ganti Ishak? Kambing jantan. Kambing jantan atau ram sering digunakan sebagai perlambang pengorbanan yang Kristus lakukan. Lalu ada lagi yang dicocok-cocokkan dengan Iluminati. Semua dicari-cari kesamaannya sehingga cocok dan bisa dihubungkan. Cocoklogi.

Kemudian seorang dari mereka berkata dengan sangat yakin, Hillsong ini sudah lama ditinggalkan oleh worship leader yang telah menjadi berkat bagi banyak orang Darlene Zschech (itu memang benar, Darlene dan suaminya terpanggil untuk merintis sebuah gereja dalam skala lebih kecil), Hillsong pro gay marriage dan setuju untuk memberkati pasangan gay. Entah dari mana dia mendapat berita itu, karena Brian dalam situs resmi gereja menjelaskan posisi Hillsong, dalam urusan pernikahan mereka tradisional, konservatif, sama dengan kebanyakan umat Kristen di dunia.

Saya sebagai jemaat gereja ini, rasanya tersedak membaca tuduhan itu. Gereja Setan? Belum lama ini jemaat ibadah bahasa Mandarin merayakan Chinese New Year di gereja. Ibu-ibu separoh baya menghias area kantin dengan lampion warna merah, menghidangkan makanan-makanan khas China, meyanyikan lagu-lagu berbahasa Mandarin, dll. Sulit membayangkan ai-ai itu sebagai pengikut gereja Setan, kecuali kalau kamu anggap apa yang mereka lakukan itu bagian dari penyembahan terhadap Setan, bisa juga, sih. :)

Chinese New Year Celebration @Hillsong Church

Atau tuduhan bahwa Hillsong adalah agen Freemason. Hei, di Australia ini, di US juga tentu, tidak ada larangan untuk mempraktekkan apa pun agama dan kepercayaannya, asal tidak melanggar hukum. Bahkan di Australia, kuil-kuil Masonic di mana-mana. Kenapa juga Hillsong perlu menyaru jika mereka adalah penganut Masonic?

Kalau ada waktu luang ingin mantengin seperti apakah ibadah di gereja "sesat" dan "satanic" bernama Hillsong itu, silakan aja liat rekaman utuh kebaktiannya di sini.

Lucu, ya. Situs seperti ini kok bisa dipercaya. Isinya penuh hujat dan fitnah. Tidak hanya terhadap Hillsong, juga terhadap gereja Katolik. Teman Katolik yang gampang panasan lebih baik jangan baca. :)

Kelanjutannya (kepo.com)
Saya menjadi tertarik dengan kabar pasangan gay di Hillsong New York City, Josh & Reed yang membuat geger dan pasti membuat Hillsong sempat kalang kabut itu. Kenapa? Karena sejak memberikan statement kepada media akan rencana pernikahan mereka, Josh diminta mundur dari posisinya sebagai volunteer choir director. Apakah mereka lalu keluar dari gereja? Saya mencoba mengikuti berita mereka.

Ternyata mereka masih bergereja di Hillsong, bahkan masih menjadi anggota paduan suara, hanya Josh tidak lagi menjadi salah satu pemimpin koor. Aneh, ya? Mengapa mereka masih bergereja di situ? Mereka sebenarnya merasa tidak enak, karena gara-gara mereka gereja harus menyatakan sikap dengan sangat jelas akan ketidaksetujuannya akan pernikahan sesama jenis. Jadi, mereka tahu bahwa apa yang sedang mereka lakukan saat ini (same-sex dating) tidak dibenarkan oleh Kitab Suci dan mereka tidak akan menerima pemberkatan dari Hillsong jika memutuskan untuk menikah nanti. Mereka merasa Hillsong adalah rumah yang selalu menerima mereka terlepas dari apa yang mereka hidupi. Carl Lentz, Hillsong NYC Pastor, walau tahu betapa sulit tantangan yang akan dia hadapi, memastikan bahwa Josh dan Reed tidak mendapat perlakukan yang tidak benar, karena mereka adalah orang-orang yang berharga di mata Tuhan.

Kita mungkin sulit membayangkan bagaimana frustrasinya seorang Kristen yang memiliki kecenderungan gay. Kita tahu, betapa beberapa ayat di Alkitab dengan jelas menentang perilaku itu. Menurut Alkitab, homoseksualitas adalah dosa. Itu tidak bisa ditawar atau diperhalus. Hillsong sebagai gereja yang mendasarkan pengajarannya kepada Firman Tuhan juga percaya hal ini. Brian sendiri pernah memberikan pernyataan itu.

Seorang pezinah juga harusnya sulit berdamai dengan kenyataan dia terus menerus jatuh dalam kebiasaan zinahnya. Seorang Kristen yang telah menerima kebenaran lalu terperosok dalam kecanduan judi, akan tidak tenang hidupnya. Terus menerus ke pelacuran, terus menerus menikmati pornografi, bertambah dalam terikat dengan perjudian, sementara hati kecilnya terus menuduh, mendesaknya untuk putar balik. Sulit sekali bisa hidup tenang dengan kondisi seperti ini. Ada yang akhirnya total meninggalkan Tuhan, ada juga yang akhirnya bunuh diri. Apakah mereka tidak berharga sehingga layak mati? Tidakkah mereka butuh diberikan uluran tangan? Sekali lagi, mengasihi dan menyetujui/membenarkan adalah dua hal yang berbeda. Saya iri dengan kebesaran hati Carl Lentz, yang bersedia menerima cercaan, caci maki, dan tuduhan dari orang-orang Kristen sedunia, dengan mau tetap hadir dan terlibat dalam hidup Josh dan Reed. Semoga Josh dan Reed menemukan jalan keluar atas situasi yang mereka hadapi. Beritanya dimuat di sini dan di sini.

Saran
Saran saya, teman-temanku, janganlah menyebar fitnah. Jangan percaya serta merta dengan situs-situs web berita abal-abal apalagi yang tidak punya badan hukum. Situs berita online Indonesia yang berbadan hukum saja masih sering tidak mengecek ulang keabsahan beritanya, apalagi yang bersembunyi di balik nama anonim dan menggunakan fasilitas blog gratisan kayak saya begini?
Masa kamu telan mentah-mentah? Jangan, ya.

Sesatkah?
Saya tidak tahu juga saat ini sedang tersesat atau tidak. Selama ini sih, saya termasuk orang yang punya orientasi arah yang baik, hampir tidak pernah tersesat. Baik ketika jalan kaki, naik motor, maupun mengendarai mobil. :)
Yang pasti, saya memang terdampar di Wahroonga yang hijau ini. I am stranded but loving it. :)

You Might Also Like

6 comments

  1. Tulisanmu lugas dan tepat sasaran. Aku berharap akan tersesat di kotamu, Devi. In one fine day :-)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Siyap, An. Kurasa, kaum yang merasa beragama di Indonesia harus mempersiapkan diri juga bagaimana cara menghadapi teman-teman LGBT yang ingin mencari Tuhan. Sekali salah, selama-lamanya mungkin mereka tidak akan peduli lagi. Mereka memang berbeda, karena itu kita butuh belajar bagaimana dapat menjadi teman dan menjadi jawaban bagi mereka. Aku belum dapat kesempatan sampai ke situ, tapi ingin terus belajar.

      Delete
    2. Saya baru baca nih tulisan kamu, Devi.
      Inspiring.
      Ngingetin lagi, bahwa kasih Tuhan itu universal, tidak membedakan dan tidak berkesudahan.
      Awesome.

      Delete
  2. Kalo di indo (khususnya Jabodetabek, spesifiknya lagi GBI) malah lagi rame sebarin kotbah kesesatan hypergrace. Bingung banget gimana pendeta sesenior itu bisa cuma caplok sepenggal kalimat Joseph Prince lalu dicap: SESAAAAAT! (dengan intonasi gahar lantang menantang). Mau keluar dari gereja itu tp mikir nti kalo gue mati siapa yg upacarain hahaha.. so sayah bertahan mengasihi gereja ini -dgn bantuan hypergrace yg dibilang sesat itu- dan Tuhan mengingatkan: kebenaran tidak perlu dibela, kebenaran tetaplah kebenaran; anjing menggonggong hypergrace berlalu. Eh.. ��

    ReplyDelete
  3. Bergabunglah dengan kultus Illuminati online hari ini dan dapatkan jumlah instan sebesar 5 juta dolar dengan rumah gratis tempat Anda memilih untuk tinggal di dunia dan juga dapatkan 200.000 dolar setiap bulan sebagai gaji ... Jika Anda berminat silakan mengisi informasi berikut ke email ini. Di bawah (thegreatilluminati666oracle@gmail.com) ATAU WHATSAPP US ON +2349058832349
    > Nama lengkap ....................................
    > Negara .......................................
    > Negara asal ............................
    > Tanggal lahir ...............................
    > Seks ..............................................
    > Alamat .....................................
    > Telepon ....................................... ..
    > Alamat email ...........................
    > Lampirkan kartu Scan, kartu paspor atau SIM yang berisi rincian lengkap Anda Beri tahu kami sedikit tentang diri Anda ... Lampirkan sertifikat sekolah pemindai .. Tidak ada permainan kotor, tidak ada pengorbanan manusia dan Tidak jahat ... adalah jalan perdamaian, tujuan besar kelompok Illuminati Email kami: (thegreatilluminati666oracle@gmail.com) ATAU WHATSAPP US ON +2349058832349.

    ReplyDelete
  4. Apapun itu kebenaran tetap berpedoman pada isi Alkitab,jadi kalo ragu,berdoa dan uji kembali apa sesuai isi Firman tidak,kalo tidak sesuai tinggalkan

    ReplyDelete

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images