The Playground Hopper

2:15 PM

The playground hoppers
Dari beberapa hal yang menyenangkan tentang Australia, yang paling membuat anak-anak saya bahagia adalah playground. Ketika masih di Indonesia, saya yang tinggal di Gading Serpong, yang adalah kawasan hunian keluarga (dan kebanyakan adalah keluarga muda), yang selalu mejadi keluhan utama saya adalah terbatasnya fasilitas untuk anak-anak. Taman? Ada satu taman bagus, tapi eksklusif untuk warga Pondok Hijau Golf. Playground? Hanya perosotan sekadarnya di dalam cluster, itu pun sudah harus diremajakan.

Di Australia, taman dan tempat bermain anak-anak tersebar di mana-mana. Playground hampir selalu berada dalam tempat lapang, dan hampir selalu dipagari dan diberi gerbang pengaman yang tidak akan dapat dijangkau oleh anak-anak yang masih kecil.

Sabtu lalu, setelah menghadiri acara Makan Pagi bersama Hillsong Foundation, kami berkunjung ke sebuah suburb tak jauh dari lokasi Hillsong, bernama The Ponds. Seorang teman merekomendasikan membeli rumah di daerah ini. Meski kami tidak tahu kapan mampu membeli rumah, tidak ada salahnya lihat-lihat, kan?

Wah. Begitu melihat sendiri lokasinya, walau baru pertama kali ke sini, saya merasa sangat akrab dengan suasananya. Rasanya seperti kembali ke kawasan tempat tinggal kami selama sepuluh tahun terakhir di Serpong, seperti déjà vu. Rumah-rumah dengan gaya modern minimalis, lanskap yang rapi teratur seperti di dalam cluster-cluster perumahan Summarecon/Paramount. Yang membedakan selain adanya bus yang masuk ke dalam kompleks besar ini untuk mengantar penumpang, mungkin adalah kehadiran taman bermain super luas di dalamnya. Tidak hanya satu, setidaknya ada dua, seperti yang kami kunjungi hari itu.

The Ponds - first playground 

Dua keluarga India tampak sedang berleha-leha mengobrol sambil menemani anak mereka bermain. Terik sekali hari itu, sehingga kami memutuskan untuk kembali ke mobil untuk menjelajahi lebih banyak lagi kawasan ini. Lagi-lagi kami ketemu playground. Playground kedua ini sungguh cantik, karena bersebelahan dengan danau yang besar. Bebek-bebek dan beberapa jenis unggas tampak berbahagia siang itu, berkerumun untuk sekadar berbincang tentang mode, meng-update kabar terbaru teman mereka, atau mungkin sedang sharing resep masakan. Eh, kita lagi ngomongin bebek, ya? Maaf, terbawa suasana. :)

The Ponds - second playground
Sambil mengunyah makanan ringan mereka, tiga bocah saya tampak sangat bahagia menjajal semua mainan yang ada. Spider web yang dipadukan dengan perosotan jadi daya tarik utama taman main itu. Saya memilih tiduran, karena masih lelah akibat malam-malam panjang yang saya habiskan dengan mempersiapkan dagangan makanan. Enaknya tinggal di negara ini, mau tidur, baring, jongkok, selonjor, tidak ada yang usil, tidak akan jadi tontonan. Saya lelah sekali, ni. Maaf, ya.

Flying fox
Gowes-gowesan
Joel mengusulkan untuk mencoba satu lagi playground, yaitu Rouse Hill Adventure Playground di dalam taman regionalnya. Bermobil barang 10 menit, tibalah kami di taman itu. Lagi-lagi kami bertemu dua keluarga India yang punya anak sebaya Kimi. Mainan di sini seru-seru! Puas rasanya jadi anak-anak di tempat ini. Flying fox, maze, cubby house, gowes-gowesan (ga tau apa namanya), jadi favorit ketiga bocah. Kimi bahkan berani mencoba meluncur dengan flying fox.

Hey, Mama! Look at me!
Ketiga bocah belum merasa puas bermain ketika kami mengajak mereka makan siang. Dengan tidak rela, mereka kami seret ke Rouse Hill Town Centre. Lagi-lagi kami terpana dengan tempat ini. Rouse Hill ini boleh banget, ya. Saya tidak menyangka di pinggiran Sydney ada tempat yang begitu menyenangkan. Tempat tinggal kami di Wahroonga juga menyenangkan, hijau, banyak keluarga, namun dalam beberapa hal terasa old fashioned dan konservatif, seperti dikelola oleh orang-orang yang sudah seharusnya pensiun, sementara kami berlima adalah orang-orang yang telah menikmati dinamika pembangunan di Gading Serpong, perumahan dan mal modern. Kadang-kadang kami merindukannya.

Rouse Hill Town Centre adalah pusat perbelanjaan yang tata letaknya tidak ke atas, namun ke samping seperti di The Breeze, Bumi Serpong Damai. Tempatnya luas, adem, menyenangkan. Ada dua playground di tempat ini, berikut tambahan wahanan permainan air mancur yang pasti akan disukai oleh anak mana pun. Anak mana yang tidak suka main air, sih? :) Di dalam tempat ini juga ada perpustakaan milik pemerintah daerah yang koleksi bukunya layak diulik. Suasana di dalam perpustakaan lagi-lagi modern, bersih, minimalis.



Sepertinya hati kami langsung tertambat. Semacam Serpong dengan sentuhan Australia. Saya langsung mencoba mengajukan proposal kepada Bapa Surgawi, bolehkah kami pindah ke sini suatu hari nanti? :) Belum dijawab, namun semoga.

Di dalam Town Centre, ketiga bocah kembali menghabiskan tenaganya di playground dekat food court. Empat playground dalam satu hari, sungguh prestasi bukan? Tentu saja mereka belum puas bermain hari itu. Saya? Tidur pulas begitu sampai rumah. #heading40withyoungkids ini memang sepertinya perlu ditindaklanjuti segera. Segera a.k.a nanti a.k.a kapan-kapan a.k.a kalau ingat. Haha.

You Might Also Like

0 comments

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images