Betapa Saktinya Tulisan

2:16 PM

Belum lama ini beredar parodi "song request" yang lumayan bikin hari lebih cerah di tengah berita-berita suram dari tanah air. Parodi ini beredar di WhatsApp, Twitter, dan aneka media sosial lainnya.

Parodi pertama yang saya dengar adalah tentang permintaan lagu dari seorang India bernama Punjabi ke penyiar radio kesayangannya. Ia memesan lagu "Ajjis Kaur". Sampai berdengung kepala penyiar, tak juga ditemukan lagu itu, hingga Punjabi pun mencoba membantu dengan gumamannya, seperti ini:


Hahaha.

Lalu, daftar itu pun bertambah banyak, salah satu kompilasinya bisa ditemukan di sini.

Lengkap, ada yang bahasa Inggris, ada yang bahasa Indonesia. Yang paling menyakitkan hati itu yang bahasa Indonesia tentu. Kalau bahasa Inggris jelas, sebagai orang Indonesia atau penutur bahasa lain yang tak banyak terekspos bahasa Inggris, seseorang akan berusaha mencari relasi kata-kata tak bermakna yang dia dengar itu dengan bahasanya sendiri.

Seperti saya waktu masih culun. Sebuah lagu Tommy Page (ketahuan umurnya, ya!) yang berjudul Turning Me On, dinyanyikan oleh saya dan teman-teman, "Selemik-selemik a a a a." Kocak. Kami tak ada yang mengerti artinya, padahal kalau saat itu kami sudah bisa berbahasa Inggris pasti bakal risih menyanyikan lagu ini. Hahaha.

Tapi di daftar itu, ada juga lho terselip satu lagu bahasa Indonesia. Ini kan keterlaluan! Masa lagu "Terbang" milik Gigi bisa-bisanya diplesetin jadi "Kolak Dingin"? Sakit hati ga, sih? Hahaha. Masa orang Indonesia sendiri bisa salah dengar?

Yang paling mengesalkan dari semua ini adalah, kamu tak akan bisa lagi menikmati lagu-lagu itu tanpa teringat versi salah dengarnya itu. Kerusakannya sudah permanen. Saya tak akan pernah lagi bisa menikmati jeritan Armand Maulana, "Kaulah yang diinginkan aku, dari mimpiku, dari mimpiku, ho ow ow" tanpa terbayang semangkuk kolak dingin. Rusak sudah. Gara-gara membaca tulisan.

Pesan saya, pilah-pilah bacaanmu.





You Might Also Like

0 comments

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images